Jumat, 19 Agustus 2016

Mengerti-lah

Begitu terasa melekitkan. Hanya suara kipas di dalam kamar dan deruan suara kuda besi di luar sana. Aku heran, mengapa oksigen bumi begitu ikhlas saat dirinya mulai disakiti oleh berbagai gas buangan yang diproduksi oleh makhluk. Kenapa hujan begitu ikhlas datang lagi ketika sebagian orang memaki kehadirannya. Dan mengapa air begitu ikhlasnya hingga ia rela untuk mengalir ke tempat yang lebih rendah bahkan menuju lapisan bumi. 

Entahlah.....
Mungkin karna aku yg tengah meracau karna kegilaan ini. Yah kegilaan yg harus mengerti. Mengerti dengan semuanya. Mengerti dengan kemarahan, kesedihan, kekecewaan, kebencian, dan ketidak adilan yang tak pernah ku perbuat. Mengerti mengerti dan mengerti tanpa pernah ditanya bagaimana tentang perasaanmu??? 

Ah... sudahlah... mungkin memang aku yang terlalu banyak meracau.
Membuat semuanya terasa berantakan.....

Minggu, 03 Mei 2015

sepak bola indonesia sedang sakit

hari ini gua liat berita kalau pssi du bekukan sama kemenpora. sebenernya gua denger berita ini udh lama. tapi gua ga berencana buat tau lebih detail.

daaaaan gua liat kabar ini di one stop football (kalo ga salah). gua emang ga begitu ngerti dengan manajemen dan sistemnya sepak bola indonesia. yang gua tau sekarang lagu indonesia raya udah ga kedengaran lagi di lapangan sepak bola indonesia.

entah apa yang terjadi di dalam kemenporan dan pssi. ketua menpora baru malah mambekukan pssi. why?
dan sekarang malah lempar sana sini soal pssi

banyak harapan pemain dan para official klub sepak bola yang menaruh harapan atas sepak bola indonesia. mulai dari cita-cita dan menafkahi keluarga. daaaan saat ini pssi di bekukan ya mereka nganggur. padahal nanti akan ada sea games dan piala dunia. kalau mempersiapkan pemain hanya dengan latihan tanpa kompetisi itu sama aja ga ada efeknya.

kasian rezeki mereka. tertutup oleh kepentingan tertentu.

pak presiden, apa kabar? bagaimana daya dan usahamu atas sepak bola indonesia???

Jumat, 10 April 2015

wisuda gandeng siapa??

saat gua lagi dines di ugd, ada seorang dokter cewek yang nannya "udah semester berapa?". dan gua jawab "semester 6 dok". dan dia bilang semester 6 itu saatnya sibuk. yaa yg gua fikir semester 6 itu sibuk bikin tugas akhir untuk sidang, atau sibuk dines. tapi yg fokternya maksud itu adlah sibuk buat cari gandengan yang bakal dibawa saat wisuda.

haha...
menurut gua ini pertanyaan yang amat sangat harus di jawab dengan senyuman dan ketawa. dan gua ngelakuin keduanya.

ada benernya juga. jaman sekarang orang wisuda pada bawa pasangan. entah itu istri atau suami atau calonnya nanti.

tapiii menurut gua, hal indah saat wisuda adalah saat gua bisa menggandenga tangan mama dan ayah juga daian (abang gua) difoto dan tersenyum bahagia dalam beberapa frame foto yang moment tersebut setiap detiknya ga bisa diputar kembali.

mama ayah daian, sehat terus ya, sampai wisuda itu datang. dan terus perpanjang sehat jasmani dan rohani dan mudah rezekinya.

feny sayang mama ayah daian

Jumat, 02 Januari 2015

welcome 2015

Awal yang baru di tahun yang baru. Walaupun saya menulisnya di tanggal 2 Januari 2015. banyak hal yang belum bisa di kerjakan di tahun sebelumnya. Dan membentuk suatu resolusi. melanjutkan resolusi di tahun kemarin, atau membuat resolusi baru.

Resolusi saya? apa ya? sama seperti orang lain. Menjadi lebih baik. Saya rasa sebuah resolusi ga hanya di ucapin saat hari H pergantian tahun. Tapi ta harus di lakukan. Dan resolusi saya semoga berjalan dengan mulus proses menuju kesuksesan. Walaupun di dampingi kerikil kecil pelengkap hidup.

Selamat tahun baru 2015

Jumat, 24 Oktober 2014

Jaminan keselamatanku ada di padamnya listrik

Mungkin banyak orang yang akan kesal ketika PLN memadamkan listrik pada daerah atau rumahnya. Bahkan banyak pula yang memaki lewat sosial media atau pun secara lisan terucap begitu saja. Tak tau kenapa listrik tiba-tiba padam tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Atau bahkan sampai emosi hingga jiwa seakan ingin menuntut haknya sebagai konsumen PLN karna listrik mereka padam hingga berhari-hari.

Awalnya aku cukup kesal bila listrik yang memang kita semua butuhkan tiba-tiba padam. Tapi hari ini aku belajar tentang pengabdian seseorang. Pengabdian seorang petugas (lapangan) PLN. Dia pasien yang ku rawat dan ku pilih untuk tugas kuliahku.

Dia mengalami luka bakar 31%. Luka bakar yang mengenai daerah lengan kiri, perut, paha kanan-kiri, hingga ke bagian kaki kanan-kirijemari kakinya. Luka bakar itu terjadi karna percikan api pada saat dia melaksanakan tugas untuk membenarkan kabel listrik pada suatu tempat. Luka bakar yang amat serius. Luka bakar yang membutuhkan proses penyembuhan lama dan kembali normal dengan waktu lebih dari 1 tahun.

Terkadang, kita hanya menengok saja ketika ada petugas PLN yang sedang berada di kabel tiang listrik. Melihat kemudian memalingkan pandangan. Aku sempat berfikir, kenapa pihak PLN tidak mematikan listrik saat ada perbaikan? Apa karena terlalu banyak komplain dari masyarakat yang merasa harus mendapatkan haknya untuk listrik selama24 jam. Sehingga PLN pun tidak mematikan listrik tsb.

Aku ingin mengajak kalian untuk mengubah mainset tentang pemadaman listrik yang kalian alami. Selalu ada orang yang bekerja di balik padamnya listrik. Ada orang yang terjamin keselamatannya ketika bekerja saat listrik itu di padamkan. Ada orang yang sangat beresiko terjadi luka bakar ketika ia bekerja membenarkan listrik saat listrik itu masih di aliri sebuah tegangan. Hargai pekerjaan orang lain walaupun terlihat sepele dan biasa saja....

selamat malam.....

Selasa, 21 Oktober 2014

cepat sembuh pak guru

Saat ini aku sedang menjalani masa praktik kerja langsung di sebuah rumah sakit di daerah jakarta pusat. Aku adalah mahasiswi keperawatan. Disemester 5 ini aku menjalani pkl selama 3 bulan. Beragam macm ruangan akan ku datangi sebagai tempat pembelajaran langsung.

Hingga di hari pertama dinas, aku menjenguk guru bidang olahraga. Guru senam yang selalu energik saat menjalankan tugasnya. Senam tanpa henti, tanpa terlihat capek. Bahkan, kami mahasiswa yang masih muda masih kalah energiknya dengan beliau.

Tapi, sekarang beliau sakit. Dia mendapati serangan stroke. Dan saat ini kesadarannya apatis. Berteriak, bicara tak jelas, dan terkadang terdengar seperti menangis. Istrinya senantiasa menjaganya. Ketika beliau berteriak, istrinya ga nyerah untuk mengingatkan beliau agar tetap berdoa, menyebut istigfar. 

Sedih melihat guru yang biasanya energik, kini terbaring di ruang rawat dengan keadaan seperti itu. Dirawat oleh anak-anak muridnya. Stroke memang perlu penanganan khusus. Dan untuk kembali seperti semula, itu membutuhkan waktu yang lama. Flash back ke belakang, beliau yang semangat berolahraga saja bisa terkena serangan stroke, apalagi kami yang terkadang jarang sekali ikut senam di hari jumat. Ada yang ikut, tapi males-malesan....

Semangat pak, bapak pasti bisa ngelewatin masa-masa sulit bapak ini. Kita ingin, bapak kembali mengajar seperti dulu. Senam dengan sangat energik dan teriakan yang khas.

Senin, 20 Oktober 2014

Empty

Tak tau apa yang di rasakan
Seakan terasa hampa
Yang ku tau saat ini adalah kebencian dan amarah.
Tak pernah ada yang tau bagaimana hati manusia.
Yang bermula sangat cantik, lalu di rusak dengan sebuah amarah.
Sakit fisik dapat di obati. tergantung pengobatan yang kau pilih.
Dapat sembuh hilang tanpa bekas, atau menimbulkan sebuah tanda trauma.
Sakit di hati tak ada yang dapat mengobati.
Walaupun kau membayar psikolog kelas atas, ingatan dan rasa sakit itu masih ada.
Bahkan  kamu pun enggan untuk mencoba kembali ke seperti dulu.