Ngomongin tentang alergi obat gua juga pernah ngalamin. saat saya minum obat asam efenamat saya mendapat efek sampingnya. Sebelumnya saya tidak pernah alergi terhadap obat apapun. Tapi setelah saya bertanya dengan dosen, jawabannya pun dapat. Seseorang bisa saja mengalami alergi obat walau dia tidak punya riwayat alergi obat. bisa di karnakan faktor daya tahan tubuh orang itu sendiri. saya alergi asam efenamat. mata saya jadi urtikari. dan bengkaknya bisa mencapai 5 hari. Terjadi proses inflamasi Makanya kalo saya mulai sakit gigi, saya minum paracetamol saja. yang aman.
Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya penelitian
tentang obat-obatan, jenis obat jadi makin beraneka ragam. Ketersediaan obat
makin melimpah dan untuk mendapatkannya juga makin mudah, karena jumlah apotek
makin banyak. Hampir di setiap jalan raya, setidaknya ada 2 - 3 apotek. Bahkan
semakin mendekati fasilitas kesehatan, misalnya klinik, rumah sakit, dan tempat
praktik dokter, makin padat pula jumlah apotek di wilayah tersebut. Terlebih
tidak selalu harus membawa resep untuk membeli obat. Hanya obat- obat tertentu
yang mengharuskan menggunakan resep misalnya obat-obatan yang tergolong
psikotropika (misalnya, obat penenang dan obat tidur).
Namun, seiring dengan mudahnya
memperoleh obat, semakin sering ditemui kasus- kasus alergi akibat reaksi
simpang obat. Mulai dari yang ringan, misalnya gatal-gatal dan biduran sampai
yang berat mengancam nyawa, misalnya Anaphylactic Shock dan Steven
Johnson Syndrome. Reaksi alergi yang ringan, bisa diterapi dengan obat
antialergi oral dan pasien bisa berobat jalan. Reaksi yang berat, harus rawat
inap dalam jangka waktu beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan yang pada
akhirnya menghabiskan biaya yang jauh lebih besar daripada penyakit awalnya.
Contoh macam-macam manifestasi
alergi obat yang sering terjadi:
Urticaria
Orang awam
menyebutnya biduran. Gejala klinisnya ialah terjadi pembengkakan setempat,
berwarna pucat kemerahan, meninggi dibandingkan dengan kulit sekelilingnya.
Keluhan dari penderita adalah rasa gatal, tersengat, atau tertusuk.
Angioedema
Jenis urtikaria yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam, yaitu di subkutis dan di submukosa. Saluran napas, saluran cerna, dan organ kardiovaskular bisa terkena. Gejala klinisnya adalah sesak dan pembengkakan di bibir, sekitar mata.
Anaphylactic Shock
Adalah manifestasi alergi yang berat dan mengancam nyawa akibat angioedema yang hebat. Kejadiannya dalam hitungan menit sampai dengan jam. Pada saluran napas, gejala klinisnya adalah batuk, suara serak, timbul suara napas mengi (wheezing), bisa juga stridor, dan sesak yang berat. Pada saluran cerna, gejala yang dialami penderita adalah nyeri perut, diare, dan muntah. Pada sistem kardiovaskular bisa terjadi serangan jantung, gangguan irama jantung dan henti jantung. Penderita bisa syok dan hilang kesadaran.
Fixed Drug Eruption atau Exantema Fixtum
Adalah kelainan kulit yang terjadi akibat reaksi alergi obat yang terjadi berulang-ulang pada tempat yang sama. Saat serangan akut, biasanya terjadi kemerahan di kulit dan timbul gelembung berisi cairan pada lokasi tertentu. Lokasi tersering adalah pada sekitar mulut, bibir dan sekitar organ genital. Sembuh dengan meninggalkan bekas kulit kehitaman.
Steven Johnson Syndrome (SJS)
Sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir pada lubang alami tubuh dan mata dengan keadaan umum penderita yang ringan sampai berat. Penyebab lebih dari 50% kasus SJS adalah karena alergi obat. Mulainya penyakit, akut dan disertai gejala prodromal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek, nyeri tenggorok. Setelah itu timbul erupsi kulit berupa kemerahan dan gelembung berisi cairan berbagai macam ukuran yang meluas ke seluruh tubuh. Gelembung tersebut cepat pecah sehingga terjadi erosi yang luas di kulit. Pada mukosa mulut dan alat genital juga terjadi hal yang sama seperti pada kulit. Kelainan pada mukosa mulut dapat meluas ke saluran makanan dan saluran napas, akibatnya penderita mengeluh sesak dan sukar menelan. Pada mata, kelainan yang timbul adalah radang selaput konjunctiva mata yang bila terjadi infeksi sekunder, bisa menimbulkan kerusakan mata.
TEN
adalah kasus allergi obat yang lebih
berat daripada SJS. Sekitar 80-95% kasus disebabkan karena allergi obat.
Gejalanya mirip dengan SJS namun pada TEN diikuti dengan lepasnya
lapisan epidermis kulit yang menyeluruh sehingga mirip dengan penderita luka
bakar yang luas. Kematian biasanya disebabkan oleh gagal sirkulasi, infeksi
yang berat, perdarahan saluran cerna, dan gangguan sirkulasi paru.
Ada beberapa kiat untuk meminimalkan risiko berulangnya reaksi alergi terhadap obat:
Kemudahan untuk mendapatkan obat
tanpa resep, harus kita sikapi dengan bijak. Terutama bila kita sendiri punya
riwayat alergi atau ada riwayat alergi dalam keluarga. Riwayat alergi tersebut
bisa berupa alergi makanan, debu, asma bronchiale, dermatitis atopi, rhinitis
alergi, dan lain-lain. Individu yang punya riwayat alergi cenderung lebih
sensitif terhadap bahan-bahan asing yang masuk ke tubuhnya. Riwayat alergi
dalam keluarga merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya reaksi
alergi pada seseorang.
Ada beberapa kiat untuk meminimalkan risiko berulangnya reaksi alergi terhadap obat:
Bila kamu pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat,
catat kandungan obat tersebut dan simpan dalam dompet/ tas yang Anda bawa.
Tujuannya bila dalam keadaan darurat dan Anda lupa nama kandungan obat
tersebut, Anda bisa membuka catatan dan memberitahukan pada paramedis yang
bertugas.
- Bila Anda berobat ke dokter yang belum mengetahui
riwayat alergi Anda sebelumnya, sebaiknya segera beritahukan pada dokter
tersebut, supaya catatan riwayat alergi Anda tersimpan dalam rekam medis
sehingga dalam tiap peresepan obat, obat tersebut bisa dihindari.
- Bila Anda mengalami suatu gejala reaksi alergi obat,
segera berobat ke dokter atau sarana kesehatan lainnya, dan jangan lupa
untuk membawa semua obat yang sebelumnya Anda konsumsi. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi kemungkinan obat penyebab reaksi alergi dan untuk
menjadi catatan Anda di kemudian harinya tentang riwayat alergi obat yang
pernah Anda alami.
- Bila Anda berniat membeli obat di apotek tanpa resep,
sebaiknya beritahukan kepada pelayan apotek yang melayani Anda tentang
jenis obat yang menyebabkan reaksi alergi pada Anda.
Semoga bermanfaat.

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar