Kisahku : SKHUN hilang!!

Ya Allah SKHUN saya dimana???

Itu adalah kata yang selalu terbayang di pikiran saya. Ga pernah kebayang kalau saya salah satu orang yang akan mengalaminya. Selama 5 hari selalu berjalan-jalan di otak saya. Mempengaruhi segala aktivitas, sering sedih, sering bengong, nafsu makan menurun, mudah emosi  dan sedikit tertutup. Mungkin saya masuk masa depresi saat itu.

Ceritanya begini . . . .

Pihak kampusku meminta untuuk mengumpulkan berkas-berkas diri. Yang harus dikumpulkan saat itu adalah 2 lembar ijazah smk dan 2 lembar SKHUN smk. Saya fikir awalnya SMK tidak mengeluarkan SKHUN. Tapi saya salah dan wow SKHUN saya tidak ada. hampir 10 kali saya memeriksa berkas-berkas pribadi saya di rumah. Tapi berkali-kali saya ga menemukan. Muncullah di benak pikiran saya, SKHUN saya hilang atau Saya belum mendapatkan SKHUN????

Saya putuskan untuk datang ke sekolah pagi hari, meskipun bentrok dengan jadwal kuliah saya tapi tidak apa-apa. Demi SKHUN saya lakukan. Saya ke sekolah untuk menemui wali kelas saya, daaaaan ternyata beliau sudah 2 tahun tidak di sekolah itu, beliau tinggal di luar Australia. Ya jauh memang, terpisah 2 negara. 

Saat itu juga saya utarakan ke pihak guru dan tata usaha kalau saya belum mendapatkan SKHUN. Awalnya mereka tidaklah percaya, mereka buka buku penerimaan ijazah  di sana saya hanya menerima ijazah, transkip nilai, sertifikat dan nilai rapor. Dan memang saya belum menerima SKHUN. Saat itu guru dan tata usaha langsung mencari-cari. Tapi tetap ga ketemu. Dan akhirnya guru saya memberikan nomor handphone-nya dan saya kembali ke kampus.

Saya sangat tidak tenang. Saya bingung, frustasi, tidak konsen dengan mata kuliah yang diberikan. Pikiran saya pecah saya tidak bisa konsentrasi. Saya bingung harus cerita dengan siapa. Saya tidak ingin cerita dengan orangtua karena memang belum ada keputusan dari pihak sekolah bagaimana dengan SKHUN saya.

Sampai akhirnya saya searching di internet bagaimana mengurus SKHUN yang hilang, dan ternyata sangatlah merepotkan. Harus lapor ke polisi untuk membuat surat laporan kehilangan. Setelah itu membuat surat kehilangan dari pihak sekolah tersebut dengan di tanda-tangani 3 saksi. dan ditanda-tangani kepala sekolah di atas materai 6000. Dan yang paling membuatku frustasi adalah saya takut pendidikanku akan terhambat karena SKHUN-ku yang hilang. Saya takut tidak bisa mengikuti sidang kelulusan karena data-dataku belum lengkap. Dan saya takut tidak bisa melanjutkan kuliah ke jenjang berikutnya. Saya juga khawatir bagaimana reaksi kedua orangtuaku jika SKHUN itu hilang. Saya tau mereka pasti akan marah karena kecerobohanku.
Saya mulai depresi, frustasi. Makanan enak saya bilang tidak enak. Makan hanya 1/3 porsi dan hanya 1 kali sehari. saya tidak bisa tidur, saya selalu menangis. Dalam shalat pun saya menangis. Menangis sejadi-jadinya "saya takut ya Allah. Jangan persulit masa pendidikanku ya Allah." Saya berdoa, berdoa berdoa dan terus berdoa. Orangtua ku menyadari perubahan diriku. tapi aku selalu menjawab ini karena pelajaran kuliahku yang mulai berat. Padahal ini berat di psikis memikirkan SKHUN yang mempengaruhi aktivitasku.


Daaaan di hari jumat (28/2/2014) Alhamdulillah hirrobbil alamiiiin. SKHUN saya ditemukan. Dan memang saya belum cap 3 jari. Terimakasih ya Allah. Terimakasih otak, badan, fisik, mental dan psikologis yang sangat begitu kuat dan tidak tumbang (sakit) selama memikirkan kejelasan SKHUN ini. Setelah hampir 2 tahun, SKHUN yang menumpuk di antara dokumen-dokumen di sekolah sudah di temukan. Kabar baiknya ternyata memang masih banyak alumni yang belum mengambil. Itu adalah berkas paling berharga. Tidak dapat dibuat ulang dan memang sah dalam hukum. Sangat bahagianya.

Saya ceritakan hal ini dengan teman. Dengan orangtua. Dan responnya sangatlah baik. Ga kebayang betapa capeknya jika SKHUN ini hilang . Bolak-balik kampus-kantor polisi-sekolah. Dan harus memikirkan tugas kampus yang memang sangat banyak.

Terimakasih Ya Allah. Kekuatan doa memang sangat menakjubkan. Jangan pernah meremahkan. Sering-seringlah bersyukur. Daaaaaan periksa kembali dokumen-dokumen pribadimu jika ada yang kekurangan.

Terimakasih :)